Diberitakan oleh Ny. L. Tampubolon, Jemaat Lubuk Dalam.

Pekan doa yang berlangsung selama tiga pertemuan menjadi momen berharga bagi jemaat Lubuk Dalam dalam memperkuat hubungan dengan Tuhan dan keluarga. Kegiatan yang berisi enam pelajaran ini diadakan dalam tiga kesempatan berbeda, menghadirkan pesan-pesan rohani yang mendalam.
Sesi pertama diadakan pada hari Rabu dengan dua pelajaran yang dibawakan oleh Ibu Pdt. D.F. Tampubolon di rumah keluarga O. Simbolon. Kemudian, pada malam Sabat, dua pelajaran berikutnya disampaikan oleh Ibu E. Purba di gereja. Pekan doa ini ditutup pada Sabat dengan dua pelajaran terakhir yang kembali dibawakan oleh Pdt. D.F. Tampubolon di gereja.

Dalam khotbah penutupnya, jemaat diingatkan bahwa pernikahan Kristen harus menjadi representasi kasih Kristus. Setiap pernikahan yang harmonis dan bahagia adalah anugerah terbaik yang dapat dimiliki. Kebahagiaan dalam rumah tangga dapat diciptakan dengan cara-cara sederhana, seperti memperlakukan pasangan dengan penuh kasih dan perhatian. Sebagai simbol kasih dan apresiasi, di akhir ibadah para suami memberikan hadiah kecil berupa coklat kepada istri mereka, dan anak-anak memberikan coklat kepada ibu mereka.
Selain itu, jemaat diajak untuk selalu menjaga hubungan baik sebagai makhluk sosial, serta berperan aktif dalam memerangi pelecehan seksual terhadap anak. Orang tua didorong untuk menjadi sahabat bagi anak-anak mereka dan menjadikan Yesus sebagai pusat dalam pengasuhan serta dalam menciptakan keluarga yang harmonis.
Semoga setiap jemaat dapat terus menghidupi nilai-nilai kasih dalam keluarga dan masyarakat. Tuhan Yesus memberkati!
Comments